Senin, Oktober 20, 2008

MENCARI KEBAHAGIAN HAKIKI

Sebagian orang menfsirkan ikhlas secara salah. Komponen ikhlas yang terdiri dari sikap syukur, sabar fokus, tenang dan bahagia justru dianggap sikap yang lemah. Sehingga dikhawatirkan akan membuat seseorang kurang dihargai, tidak tercukupi secara materi, atau tidak tercapai tujuan hidup karena tidak adanya ambisi. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Dalam kondisi ikhlas yang sekarang sudah dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jerbih mampu menjalani hidup dengan efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan dengan siapapun terasa menyenangkan
Kita sering melihat semakin sukses seseorang semakijn jauh rasanya dia dengan kebahagiaan yang dicarinya, bagai menggali sumur tanpa dasar untuk menyegarkan dahaganya yang tak terpuaskan. Tak jarang pula ditemui sejengkal kesuksesan yang diraih, harus dibayar dengan semakin lebarnya jurang permusuhan dan penderitaan diantara sesama.
Suatu proses yang berangsur menuntun kita meninggalkan zaman dominasi otak (Positive Thinking) untuk memasuki era kolaborasi hati (Positive Feeling). Dan menyempurnakan proses keberhasilan individu maupu korporat dari metode Goal Setting menuju Goal Praying yang lebih menyejukkan hati. Proses positive thinking dan goal setting biasanya hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri yang berupa force ubtuk meraih future sukses

1 komentar:

enny anggraeny mengatakan...

Assalamualaikum,

Itukah dua bidadarimu, Nun? wah....
Cantik spt ibunya!

salam kangen
Enny
di semarang

My family

My family
Mejeng nih ye..