Rabu, Agustus 26, 2009

SECUIL RAHASIA MENYAMBUT RAMADHAN DENGAN GEMBIRA

Ada perintah agama agar kita menyambut bulan Ramadhan dengan gembira bahkan Allah menjanjikan penghapusan dosa bagi yang bisa melakukannya. Bukankah puasa itu menyengsarakan, tarawih itu mengganggu jadwal belajar, tadarus itu mengantuk, sahur itu malas makan dan puasa itu mulutnya bau. Jadi, bagaimana bisa gembira? Puasa adalah ibadah mengelola hati agar kemudian kita menjadi orang bertaqwa. Puasa, tarawih, tadarus dan sahur tidak bisa dikerjakan dengan keterpaksaan. Karena dalam keterpaksaan ada rasa tertekan, dalam rasa tertekan ada stress, dan dalam stress ada penyakit. Sedangkan Allah tidak hendak memberi penyakit, justru akan memberikan keberkahan. Keberkahan pada fisik, psikis, sosial dan spiritual inilah yang insyaAllah dijanjikan bagi shaimin yang menyambut Ramadhan dengan gembira.
Pada keadaan stress, tubuh mengalami peningkatan hormon kortisol. Hormon kortisol adalah hormon stress yang diproduksi tubuh sebagai respon adaptasi terhadap ancaman dari lingkungan. Normalnya kortisol akan menurun pada malam hari tetapi bila pada malam hari ada aktifitas fisik, kecemasan dan adanya perubahan pola tidur maka hormon ini akan tetap tinggi dalam darah. Karena itulah orang yang bekerja lembur pada malam hari atau orang yang tidak bisa tidur malam karena banyak pikiran, akan merasakan kondisi tubuh yang tidak bugar pada pagi harinya meskipun misalnya sudah dibalas dengan tidur seharian.
Reichlin, 1992, menyatakan bahwa perubahan irama sirkadian yaitu irama kehidupan yang memiliki siklus 24 jam, akan mendatangkan stress yang ditandai dengan peningkatan hormon ACTH (hormone stress, termasuk kortisol, yang diproduksi oleh anak ginjal). Stress, sudah terbukti secara medis dapat mengganggu ketahanan sistem kekebalan tubuh. Bila tubuh mengalami tahap exhaustion stage dapat terjadi kegagalan fungsi sistem imun. Pada tahap ini tubuh sangat mudah mengalami infeksi atau gangguan fungsi organ tubuh. Bahkan menurut Robbin 1992, tubuh yang mengalami defisiensi imunitas dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hingga 200 kali.
Salah satu faktor yang terpenting dalam penjelasan gejala stress adalah mekanisme koping yaitu strategi penanggulangan stress yang adaptif sebagai reaksi seseorang ketika mengalami stress. Mekanisme koping yang benar dapat meredakan stress dan sekaligus menurunkan kadar kortisol dalam darah. Ikhlas, qona`ah dan gembira adalah ciri mekanisme koping positif. Sebaliknya mekanisme koping yang jelek dapat memperburuk kesehatan dan mendatangkan penyakit.




Tidak ada komentar:

My family

My family
Mejeng nih ye..